“
DARI INDISCHE SAMPAI INDONESIA “
Prof
Dr A Sartono Kartodirdjoadalah Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada
(UGM) Yogyakarta. Dia dibesarkan dalam ru ang sosial budaya abangan, sebagai
lingkungan paling awal pembentukan jati dirinya. Kemudian melalui dunia
pendidikan formalnya di HIS, MULO, dan HIK, dia menyerap nilai budaya Barat.
Terutama di HIK Muntilan, selain menyerap budaya Barat, Sartono juga menyerap
nilai-nilai dan ajaran Kristiani secara lebih intensif.
Sebelum
menjadi dosen di UGM, Sartono mengajar di SMA di Jakarta, sambil kuliah di
Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), dan menyelesaikannya tahun 1956.
Kemudian tahun 1959, Sartono menjadi
dosen di UGM, dan di FKIP Bandung. Kemudian dia meraih gelar master dari
Universitas Yale, AS (1964). Gelar doktor diraih dari Universitas Amsterdam,
Belanda (1966) dengan disertasi:
"The Peasants’ Revolt of Banten in 1888, It’s Conditions, Course
and Sequel: A Case Study of Sosial Movements in Indonesia" (Pemberontakan
Petani Banten 1888).
ð Corak Penulisan
Dalam
Buku yang berjudul “Dari Indische Sampai Indonesia” corak penulisannya adalah
Indonesiasentris dimana yang menjadi fokus utamanya adalah orang-orang
Indonesia yang tergabung dalam kelompok-kelompok kebangkitan pergerakan
nasional indonesia serta berfokus pada dinamika masyarakat Indonesia sejak awal
tahun 1908 hingga akhir abad ke-20. Dalam buku ini fokus utama masyarakat
indonesia untuk keutuhan serta persatuan bangsa. Penulisan tang bercorak
indonesia sentris inilah bagian dari perpolitikan untuk membangun identitas
nasional. Kisah kisah yang perhimpunan buku ini mengetengahkan sebuah usaha
untuk mendalami pandangan orang Indonesia sendiri agar mengenal kisah bangsanya
sekaligus menanamkan pandangan bahwa belanda adalah musuh secara politis.
ð Sumber Buku
Dalam
penyusunan buku ini Prof.Sartono Kartodirdjo banyak menggunakan sumber yang
berasal dari dalam negeri dan banyak menggunakan sumber Surat kabar Kompas
dalam kurun waktu penerbitan antara tahun 1982 sampai tahun 2000, dan berhasil
menerbitkan buku “Dari Indische Sampai
Indonesia” di tahun 2005.
ð Substansi
Buku
yang berjudul “Dari Indische sampai Indonesia” yang diciptakan oleh
Prof.Sartono Kartodirdjo bertujuan untuk mengembalikan semangat persatuan,
kemerdekaan dan persamaan yang dirumuskan dalam manifesto politik 1925 yang
dikeluarkan oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda. Keadaan Di era pergerakan
itulah yang ingin diciptakan lagi oleh Prof Sartono di era indonesia saat ini,
dimana kekerasan dan korupsi yang dirasa tidak ada solusi untuk
menyelasaikannya. Hal hal inilah yang mendorongnya untuk merumuskan kembali
ideologi nasionalisme yang dituangkan dalam tulisan “dari Indische sampai Indonesia”.
Pemikiran Prof.
Sartono dikelompokkan berdasarkan lima tema besar yaitu bergerak yang berisi ulasan atas beberapa gerakan bersemangat
kebangsaan dan kemanusiaan, mencari
identitas dengan fokus pada identifikasi kedudukan indonesia dalam krisis
dunia, “membedah Sejarah”,sebagai
upaya merekonstruksi pembangunan bangsa, “Humaniora
dan pembangunan nasional”, yang mengulas dinamika manusia, serta “Hakikat manusia, catatan dari Wassenaar
sampai Tokyo”, yang merangkum pandangan penulis perihal etos kerja manusia.
Dalam
buku ini dibahas perkumpulan mahasiswa yang berasal dari Hindia yang bernama De Indische Vereniging yang mengubah
namanya menjadi Indonesische Vereniging, perubahan
nama itu merubah sifat organisasi dari sekedar perkumpulan sosial kemahasiswaan
menjadi organisasi yang memperlihatkan kecenderungan politik. Perkumpulan ini
kemudian menamakan dirinya Perhimpoenan Indonesia(P.I) yang menampilkan diri
sebagai kekuatan nasionalisme indonesia dengan mengeluarkan manifesto politik
yang berisikan hasrat untuk memperjuangkan tercapainya kemerdekann indonesia
yang demokratis. Dalam buku ini juga dibahas struktur pengurus P.I serta
Ideologi kesatuan dan prinsip demokrasi yang diusung dalam prinsip dan program
kerja perkumpulan ini. Disini juga dibahas tentang kongress Boedi Utomo sebagai
titik tolak organisasi pergerakan nasional. Serta beberapa peristiwa yang
berkaitan dengan pemberontakan di Indonesia seperti Pemberontakan petani
Banten, dan peristiwa Lampung.
Pada
BAB yang ke II sampai BAB ke IV banyak dibahas tentang keadaan Indonesia saat
ini yang mengalami bergagai persoalan. Baik masalah yang merupakan dampak
adanya globalisasi maupun masalah yang berkaitan dengan identitas nasional
indonesia beserta pembangunan di Indonesia. Berbagai macam krisis yang terjadi
di Indonesia juga dibahas disini, mulai dari krisis kewbangsaan, krisis moral,
krisis spiritual serta krisis kultural. Krisis krisi itu terjadi karena
pengaruh globalisasi dalam dunia yang semakin modern ini. Oleh karena itu
melalui buku ini Prof. Sartono ingin membangun indonesia kembali seperti apa
yang terjadi di Indonesia pada masa pergerakan nasional, dimana cover bangsa
indonesia saat itu adalah persatuan dan kesatuan yang terstruktur dalam
semangat mewujudkan kemeerdekaan indonesia.
pada
BAB V yang membahas tentang catatan catatan dari Wassenaar yang membahas
tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di negeri Belanda seperti demonstrasi, peringatan ulang tahun
Pearl Habour yang diwarnai dengan kerusuhan yang dilakukan oleh pasukan KNIL
serta banyak di bahas tentnag jehidupan religius ketika itu di Belanda. Pada
bab terakhir ini juga dibahas tentang etos kerja dan etos bangsa yang mulai
ditinggalkan akibat gaya hidup di dunia modern yang banyak dipengaruhi oleh
industrialisasi dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar