Rabu, 14 November 2012

DAri Indische Sampai Indonesia


“ DARI INDISCHE SAMPAI INDONESIA “

ð         Riwayat Penulis
                Prof Dr A Sartono Kartodirdjoadalah Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia dibesarkan dalam ru ang sosial budaya abangan, sebagai lingkungan paling awal pembentukan jati dirinya. Kemudian melalui dunia pendidikan formalnya di HIS, MULO, dan HIK, dia menyerap nilai budaya Barat. Terutama di HIK Muntilan, selain menyerap budaya Barat, Sartono juga menyerap nilai-nilai dan ajaran Kristiani secara lebih intensif.
            Sebelum menjadi dosen di UGM, Sartono mengajar di SMA di Jakarta, sambil kuliah di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), dan menyelesaikannya tahun 1956. Kemudian  tahun 1959, Sartono menjadi dosen di UGM, dan di FKIP Bandung. Kemudian dia meraih gelar master dari Universitas Yale, AS (1964). Gelar doktor diraih dari Universitas Amsterdam, Belanda (1966) dengan disertasi:  "The Peasants’ Revolt of Banten in 1888, It’s Conditions, Course and Sequel: A Case Study of Sosial Movements in Indonesia" (Pemberontakan Petani Banten 1888).

ð  Corak Penulisan
            Dalam Buku yang berjudul “Dari Indische Sampai Indonesia” corak penulisannya adalah Indonesiasentris dimana yang menjadi fokus utamanya adalah orang-orang Indonesia yang tergabung dalam kelompok-kelompok kebangkitan pergerakan nasional indonesia serta berfokus pada dinamika masyarakat Indonesia sejak awal tahun 1908 hingga akhir abad ke-20. Dalam buku ini fokus utama masyarakat indonesia untuk keutuhan serta persatuan bangsa. Penulisan tang bercorak indonesia sentris inilah bagian dari perpolitikan untuk membangun identitas nasional. Kisah kisah yang perhimpunan buku ini mengetengahkan sebuah usaha untuk mendalami pandangan orang Indonesia sendiri agar mengenal kisah bangsanya sekaligus menanamkan pandangan bahwa belanda adalah musuh secara politis.

ð  Sumber Buku
            Dalam penyusunan buku ini Prof.Sartono Kartodirdjo banyak menggunakan sumber yang berasal dari dalam negeri dan banyak menggunakan sumber Surat kabar Kompas dalam kurun waktu penerbitan antara tahun 1982 sampai tahun 2000, dan berhasil menerbitkan buku “Dari Indische Sampai Indonesia” di tahun 2005.

ð  Substansi
            Buku yang berjudul “Dari Indische sampai Indonesia” yang diciptakan oleh Prof.Sartono Kartodirdjo bertujuan untuk mengembalikan semangat persatuan, kemerdekaan dan persamaan yang dirumuskan dalam manifesto politik 1925 yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Indonesia di Belanda. Keadaan Di era pergerakan itulah yang ingin diciptakan lagi oleh Prof Sartono di era indonesia saat ini, dimana kekerasan dan korupsi yang dirasa tidak ada solusi untuk menyelasaikannya. Hal hal inilah yang mendorongnya untuk merumuskan kembali ideologi nasionalisme yang dituangkan dalam tulisan “dari Indische sampai Indonesia”.
            Pemikiran Prof. Sartono dikelompokkan berdasarkan lima tema besar yaitu bergerak yang berisi ulasan atas beberapa gerakan bersemangat kebangsaan dan kemanusiaan, mencari identitas dengan fokus pada identifikasi kedudukan indonesia dalam krisis dunia, “membedah Sejarah”,sebagai upaya merekonstruksi pembangunan bangsa, “Humaniora dan pembangunan nasional”, yang mengulas dinamika manusia, serta “Hakikat manusia, catatan dari Wassenaar sampai Tokyo”, yang merangkum pandangan penulis perihal etos kerja manusia.
            Dalam buku ini dibahas perkumpulan mahasiswa yang berasal dari Hindia yang bernama De Indische Vereniging yang mengubah namanya menjadi Indonesische Vereniging, perubahan nama itu merubah sifat organisasi dari sekedar perkumpulan sosial kemahasiswaan menjadi organisasi yang memperlihatkan kecenderungan politik. Perkumpulan ini kemudian menamakan dirinya Perhimpoenan Indonesia(P.I) yang menampilkan diri sebagai kekuatan nasionalisme indonesia dengan mengeluarkan manifesto politik yang berisikan hasrat untuk memperjuangkan tercapainya kemerdekann indonesia yang demokratis. Dalam buku ini juga dibahas struktur pengurus P.I serta Ideologi kesatuan dan prinsip demokrasi yang diusung dalam prinsip dan program kerja perkumpulan ini. Disini juga dibahas tentang kongress Boedi Utomo sebagai titik tolak organisasi pergerakan nasional. Serta beberapa peristiwa yang berkaitan dengan pemberontakan di Indonesia seperti Pemberontakan petani Banten, dan peristiwa Lampung.
            Pada BAB yang ke II sampai BAB ke IV banyak dibahas tentang keadaan Indonesia saat ini yang mengalami bergagai persoalan. Baik masalah yang merupakan dampak adanya globalisasi maupun masalah yang berkaitan dengan identitas nasional indonesia beserta pembangunan di Indonesia. Berbagai macam krisis yang terjadi di Indonesia juga dibahas disini, mulai dari krisis kewbangsaan, krisis moral, krisis spiritual serta krisis kultural. Krisis krisi itu terjadi karena pengaruh globalisasi dalam dunia yang semakin modern ini. Oleh karena itu melalui buku ini Prof. Sartono ingin membangun indonesia kembali seperti apa yang terjadi di Indonesia pada masa pergerakan nasional, dimana cover bangsa indonesia saat itu adalah persatuan dan kesatuan yang terstruktur dalam semangat mewujudkan kemeerdekaan indonesia.
            pada BAB V yang membahas tentang catatan catatan dari Wassenaar yang membahas tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di negeri Belanda  seperti demonstrasi, peringatan ulang tahun Pearl Habour yang diwarnai dengan kerusuhan yang dilakukan oleh pasukan KNIL serta banyak di bahas tentnag jehidupan religius ketika itu di Belanda. Pada bab terakhir ini juga dibahas tentang etos kerja dan etos bangsa yang mulai ditinggalkan akibat gaya hidup di dunia modern yang banyak dipengaruhi oleh industrialisasi dan teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar