DINAMIKA PERKEMBANGAN PAHAM
AHMADIYAH QODIANIYAH
Ahmadiyah adalah suatu aliran yang
meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad saw, mereka meyakini Mirza Gulam Ahmad
sebagai Nabi mereka. Selain itu mereka juga mempunyai kitab suci yang dikenal
dengan nama Tadzkirah sebagaimana umat islam mempunyai Al-Qur’an
1. Apa itu Ahmadiyah?
Menurut
pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad, Misi Ahmadiyah adalah untuk menghidupkan islam
dan menegakkan Syariah islam. Tujuan didirikan jemaat Ahmadiyah menurut
pendirinya adalah untuk meremajakan moral islam dan nilai-nilai spiritual.
Ahmadiyah bukanlah sebuah agama baru namun bagian dari islam. Para pengikut
ahmadiyah mengamalkan rukun iman dan rukun islam. Gerakan Ahmadiyah
menganjurkan perdamaian, toleransi, kasih dan saling pengertian diantara para
pengikut agama yang berbed, serta menolak kekerasan dan teror dalam bentuk
apapun untuk alasan apapun. Jemaat muslim Ahmadiyah adalah suatu Organisasi
keagamaan Internasional yang telah tersebar ke lebih dari 185 negara di
dunia.pergerakan jemaat Ahmadiyah dalam islam adalah suatu organisasi keagamaan
dengan ruang lingkup internasionalyang memiliki cabang di 174 negara tersebar
di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Australia dan Eropa.
2.
Sejarah
Penyebaran di Indonesia
Tiga
pemuda dari Sumatera Tawalib yakni suatu pesantren di Sumatera barat
meninggalkan negerinya untuk menuntut ilmu. Mereka adalah Abu Bakar ayyub,
Ahmad Nuruddin dan Zainal Dahlan. Awalnya mereka akan berangkat ke Mesir untuk
menuntut ilmu di Kairo yang saat itu terkenal sebagai pusat studi islam. Namun
guru mereka menyarankan agar pergi ke India karena negara tersebut mulai
menjadi pusat pemikiran Modernsasi islam. Ketika sampai di Lahore, mereka
bertemu dengan ajaran Anjuman Isyati Islam (Ahmadiyah). Setelah berada disana
mereka ingin melihat sumber dan pusat Ahmadiyah yang ada di Desa Qadian. Dan
setelah mendapatkan penjelasan mereka segera di Bai’at oleh Hadrat Masih II,
dan ketiga pemuda itu memutuskan untuk belajar di madrasah Ahmadiyah yang kini
disebut Jamiah Ahmadiyah. Merasa puas dengan pengajaran disana, kemudian mereka
mengundang rekan-rekan pelajar di Sumatera untuk bergabung dengan ketiga pemuda
tersebut. Dua tahun setelah peristiwa itu para pelajar menginginkan agar
Hadhrat Masih II untuk berkunjung ke Indonesia. Untuk datang ke Indonesia
kemudian Hadrat Masih II mengirimkan wakilnya yakni Maulana Rahmat Ali HAOD
yang dikirim sebagai Mubaligh pada tanggal 17 Agustus 1925 dan sampai di
Tapaktuan Aceh pada tanggal 2 Oktober 1925. Kemudian berangkat menuju Padang
(Sumatera Barat). Kemudian kaum intelek dan orang-orang biasa menggabungkan
dirindengan Ahmadiyah. Tahun 1926, jemaah Ahmadiyah resmi berdiri sebagai
organisasi. Maulana Rakhmat Ali HAOD berangkat ke Jakarta, perkembangan
Ahmadiyah semakin pesat hingga dibentuklah pengurus besar (PB) jemaat Ahmadiyah
dengan R. Muhyiddin sebagai ketuanya. Perjuangan Jemaah Ahmadiyah juga terlibat
dalam meraih kemerdekaan, banyak para Ahmadi Indonesia yang wafat dibunuh
Tentara Belanda pada tahun 1946. Salah satunya adalah R.Muhyiddin yang
merupakan tokoh penting dalam perjuangan indonesia merdeka. Ditahun
limapuluhan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia mendapatkan legalitas menjadi satu
organisasi keormasan di Indonesia dengan dikeluarkannya Badan Hukum oleh
Menteri Kehakiman RI No.JA.5/23/13 tertanggal 13-3-1953. Ahmadiyah juga pernah
berpolitik, yang kemudian membawa kejatuhan Presiden pertama RI. Namun di era
tahun 1970-an, melaui Rabithah Alam al islam menjadi-jadi di awal 19701an,
Rabithah Alam al Islam menyatakan Ahmadiyah sebagai non muslim pada tahun 1974,
hingga MUI memberikan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah. Periode 90 an menjadi
periode pesat perkembangan Ahmadiyah bersamaan diluncurkannya Moslem Television
Ahmadiyah (MTA).
3.
Kontroversi
Ajaran Ahmadiah
menurut
ajaran islam, Ahmadiyah dianggap melenceng dari ajaran islam sebenarnya karena
mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai Isa Al Masih dan Imam Mahdi, hal yang
bertentangan dengan pandangan umumnya kaum muslimin yang mempercayai Nabi
Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir. Perbedaan Ahmadiyah dengan islam pada
umunya juga pada penafsiran ayat-ayat al-Qur’an. Ahmadiah sering dikaitkan
dengan kitab Tazkirah yang sebenarnya bukan kitab suci bagi ahmadia, namun
hanya merupakan satu buku yang berisi kumpulan pengalaman rohani pendiri jemaat
Ahmadiah, layaknya Diary. Adapula yang menyebut bahwa kota suci Jemaat Ahmadiah
adalah qadian dan Rabwah. Adanya kota suci Jemaah Ahmadiah adalah sama dengan
kota suci umat islam lainnya, yakni Mekkah dan Madinah.
4.
Aqidah
Ahmadiah Qodianiyah
diantara paham yang dibangun untuk
menghancurkan islam bangunan dan kekuatan islam adalah faham Ahmadiah
Qodianiyah. Paham yang didirikan untuk menghancurkan islam dengan cara
sembunyi-sembunyi dan tidak frontal, karena dimana kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa semua pihak atau kelompok manusi manapun yang ingin menyerang
atau bahkan memusnahkan islam dimuka bumi ini dengan cara berhadapan langsung,
mereka tidak dapat mengalahkan islam. Karena jika islam dilawan secara
ternag-terangan kekuatan mereka semakin kuat. Orang-orang Yahudi, Nasrani, dan
Quraisy Mekah yang berusaha menhadang islam, menjatuhkan wibawanya, mengurangi
pengikutnya dan menurunkan nama besar islam selalu gagal dengan berbagai cara
baik dengan peperangan , adu argumentasi, diskusi ilmiah, dengan menjanjikan
kekayaan duniawi atau memberikan ancaman semua cara telah ditempuh namun
kekuatan islam tetap eksis dan islam berkembang semakin pesat.
Pengalaman panjang dam pahit ini membuat
mereka terinspirasi untuk meubah metode mereka yang keras dan frontal dalam
melawan kaum muslimin. Akhirnya mereka memilih perlawanan terhadap umat islam
dengan tekhnik penipuan dan pengelabuhan. Mereka kemudian mendirikan faham baru
untuk mengelabuhi kaum muslimin dengan mengatasnamakan islam, sehingga sedikit
demi sedikit mereka akan bisa mengikis pemikiran-pemikiran islam dari kaum
muslimin dan akhirnya menghilangkan islam itu sendiri. Mereka mendirikan
Ahmadiah Qodianiah yang kemudian menyebarkan pemikiran-pemikiran aneh yangtidak
dikenal oleh kaum muslimin.
Ahmadiah Qidianiah Memiliki Keyakinan
sebagai berikut:
Ø Ahmadiah
mempunyai Tuhan yang memiliki sifat-sifat seperti manusia
Ø Bahwa
Nabi dan Rasul Tetap ada hingga hari kiamat
Ø Mirza
Ghulam Ahmad adalah Nabi dan Rasul Allah
Ø Nabi
Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi terbaik dari semua Nabi dan Rasul
Ø Mirza
Ghulam Ahmad menerima wahyu dari Allah
Ø Mereka
memiliki kitab suci tersendiri
Ø Kota
Qodian adalah seperti kota Mekkah al-Mukaromah dan Kota Madinah
Ø Ibadah
haji mereka adalah kehadiran dalam muktamar tahunan di kota Qodian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar