Rabu, 26 Juni 2013

Perkembangan Ahmadiyah



DINAMIKA PERKEMBANGAN PAHAM AHMADIYAH QODIANIYAH
Ahmadiyah adalah suatu aliran yang meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad saw, mereka meyakini Mirza Gulam Ahmad sebagai Nabi mereka. Selain itu mereka juga mempunyai kitab suci yang dikenal dengan nama Tadzkirah sebagaimana umat islam mempunyai Al-Qur’an
1.      Apa itu Ahmadiyah?
                 Menurut pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad, Misi Ahmadiyah adalah untuk menghidupkan islam dan menegakkan Syariah islam. Tujuan didirikan jemaat Ahmadiyah menurut pendirinya adalah untuk meremajakan moral islam dan nilai-nilai spiritual. Ahmadiyah bukanlah sebuah agama baru namun bagian dari islam. Para pengikut ahmadiyah mengamalkan rukun iman dan rukun islam. Gerakan Ahmadiyah menganjurkan perdamaian, toleransi, kasih dan saling pengertian diantara para pengikut agama yang berbed, serta menolak kekerasan dan teror dalam bentuk apapun untuk alasan apapun. Jemaat muslim Ahmadiyah adalah suatu Organisasi keagamaan Internasional yang telah tersebar ke lebih dari 185 negara di dunia.pergerakan jemaat Ahmadiyah dalam islam adalah suatu organisasi keagamaan dengan ruang lingkup internasionalyang memiliki cabang di 174 negara tersebar di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Australia dan Eropa.
2.      Sejarah Penyebaran di Indonesia
Tiga pemuda dari Sumatera Tawalib yakni suatu pesantren di Sumatera barat meninggalkan negerinya untuk menuntut ilmu. Mereka adalah Abu Bakar ayyub, Ahmad Nuruddin dan Zainal Dahlan. Awalnya mereka akan berangkat ke Mesir untuk menuntut ilmu di Kairo yang saat itu terkenal sebagai pusat studi islam. Namun guru mereka menyarankan agar pergi ke India karena negara tersebut mulai menjadi pusat pemikiran Modernsasi islam. Ketika sampai di Lahore, mereka bertemu dengan ajaran Anjuman Isyati Islam (Ahmadiyah). Setelah berada disana mereka ingin melihat sumber dan pusat Ahmadiyah yang ada di Desa Qadian. Dan setelah mendapatkan penjelasan mereka segera di Bai’at oleh Hadrat Masih II, dan ketiga pemuda itu memutuskan untuk belajar di madrasah Ahmadiyah yang kini disebut Jamiah Ahmadiyah. Merasa puas dengan pengajaran disana, kemudian mereka mengundang rekan-rekan pelajar di Sumatera untuk bergabung dengan ketiga pemuda tersebut. Dua tahun setelah peristiwa itu para pelajar menginginkan agar Hadhrat Masih II untuk berkunjung ke Indonesia. Untuk datang ke Indonesia kemudian Hadrat Masih II mengirimkan wakilnya yakni Maulana Rahmat Ali HAOD yang dikirim sebagai Mubaligh pada tanggal 17 Agustus 1925 dan sampai di Tapaktuan Aceh pada tanggal 2 Oktober 1925. Kemudian berangkat menuju Padang (Sumatera Barat). Kemudian kaum intelek dan orang-orang biasa menggabungkan dirindengan Ahmadiyah. Tahun 1926, jemaah Ahmadiyah resmi berdiri sebagai organisasi. Maulana Rakhmat Ali HAOD berangkat ke Jakarta, perkembangan Ahmadiyah semakin pesat hingga dibentuklah pengurus besar (PB) jemaat Ahmadiyah dengan R. Muhyiddin sebagai ketuanya. Perjuangan Jemaah Ahmadiyah juga terlibat dalam meraih kemerdekaan, banyak para Ahmadi Indonesia yang wafat dibunuh Tentara Belanda pada tahun 1946. Salah satunya adalah R.Muhyiddin yang merupakan tokoh penting dalam perjuangan indonesia merdeka. Ditahun limapuluhan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia mendapatkan legalitas menjadi satu organisasi keormasan di Indonesia dengan dikeluarkannya Badan Hukum oleh Menteri Kehakiman RI No.JA.5/23/13 tertanggal 13-3-1953. Ahmadiyah juga pernah berpolitik, yang kemudian membawa kejatuhan Presiden pertama RI. Namun di era tahun 1970-an, melaui Rabithah Alam al islam menjadi-jadi di awal 19701an, Rabithah Alam al Islam menyatakan Ahmadiyah sebagai non muslim pada tahun 1974, hingga MUI memberikan fatwa sesat terhadap Ahmadiyah. Periode 90 an menjadi periode pesat perkembangan Ahmadiyah bersamaan diluncurkannya Moslem Television Ahmadiyah (MTA).

3.      Kontroversi Ajaran Ahmadiah
menurut ajaran islam, Ahmadiyah dianggap melenceng dari ajaran islam sebenarnya karena mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai Isa Al Masih dan Imam Mahdi, hal yang bertentangan dengan pandangan umumnya kaum muslimin yang mempercayai Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir. Perbedaan Ahmadiyah dengan islam pada umunya juga pada penafsiran ayat-ayat al-Qur’an. Ahmadiah sering dikaitkan dengan kitab Tazkirah yang sebenarnya bukan kitab suci bagi ahmadia, namun hanya merupakan satu buku yang berisi kumpulan pengalaman rohani pendiri jemaat Ahmadiah, layaknya Diary. Adapula yang menyebut bahwa kota suci Jemaat Ahmadiah adalah qadian dan Rabwah. Adanya kota suci Jemaah Ahmadiah adalah sama dengan kota suci umat islam lainnya, yakni Mekkah dan Madinah.

4.      Aqidah Ahmadiah Qodianiyah
diantara paham yang dibangun untuk menghancurkan islam bangunan dan kekuatan islam adalah faham Ahmadiah Qodianiyah. Paham yang didirikan untuk menghancurkan islam dengan cara sembunyi-sembunyi dan tidak frontal, karena dimana kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa semua pihak atau kelompok manusi manapun yang ingin menyerang atau bahkan memusnahkan islam dimuka bumi ini dengan cara berhadapan langsung, mereka tidak dapat mengalahkan islam. Karena jika islam dilawan secara ternag-terangan kekuatan mereka semakin kuat. Orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Quraisy Mekah yang berusaha menhadang islam, menjatuhkan wibawanya, mengurangi pengikutnya dan menurunkan nama besar islam selalu gagal dengan berbagai cara baik dengan peperangan , adu argumentasi, diskusi ilmiah, dengan menjanjikan kekayaan duniawi atau memberikan ancaman semua cara telah ditempuh namun kekuatan islam tetap eksis dan islam berkembang semakin pesat.
Pengalaman panjang dam pahit ini membuat mereka terinspirasi untuk meubah metode mereka yang keras dan frontal dalam melawan kaum muslimin. Akhirnya mereka memilih perlawanan terhadap umat islam dengan tekhnik penipuan dan pengelabuhan. Mereka kemudian mendirikan faham baru untuk mengelabuhi kaum muslimin dengan mengatasnamakan islam, sehingga sedikit demi sedikit mereka akan bisa mengikis pemikiran-pemikiran islam dari kaum muslimin dan akhirnya menghilangkan islam itu sendiri. Mereka mendirikan Ahmadiah Qodianiah yang kemudian menyebarkan pemikiran-pemikiran aneh yangtidak dikenal oleh kaum muslimin.
Ahmadiah Qidianiah Memiliki Keyakinan sebagai berikut:
Ø  Ahmadiah mempunyai Tuhan yang memiliki sifat-sifat seperti manusia
Ø  Bahwa Nabi dan Rasul Tetap ada hingga hari kiamat
Ø  Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi dan Rasul Allah
Ø  Nabi Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi terbaik dari semua Nabi dan Rasul
Ø  Mirza Ghulam Ahmad menerima wahyu dari Allah
Ø  Mereka memiliki kitab suci tersendiri
Ø  Kota Qodian adalah seperti kota Mekkah al-Mukaromah dan Kota Madinah
Ø  Ibadah haji mereka adalah kehadiran dalam muktamar tahunan di kota Qodian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar